.
Scorpius
Malfoy x Ayu Hyrillia
.
FANTASY
STORY BASED ON DREAMS!!!
No
Insulted—Free to read, LOL
.
Memasuki tahun kelima
ajaran di Hogwarts, Scorpius Malfoy kini sedang berjalan di sekitar lorong
Istana hendak menuju kelas pertamanya yaitu Kelas Ramuan Proffesor Moldie—Well,
dia masih memiliki banyak waktu sebelum kelas dimulai sehingga Scorpius
berjalan perlahan saja di sepanjang lorong, Terlambatpun tidak masalah baginya
karena Proffesor tidak akan pernah memarahinya dan mengijinkannya untuk masuk
tanpa terkena detensi apapun—Sungguh menyenangkan bukan?
Scorpius—Scorpius
Hyperion Malfoy yang merupakan putra tunggal dan pewaris satu-satunya Keluarga
Penyihir Berdarah Murni Malfoy, memiliki rambut pirang yang ditata sangat rapi
dan stylish juga iris mata Platina yang begitu mempesona itu diturunkan oleh
Ayahnya, Draco Lucius Malfoy, Scorpius juga merupakan anak yang sangat
cerdas—Ini terbukti karena ia bisa menghapal berbagai jenis mantra dan mampu
menggunakkan tongkat sihir sejak berumur 6 tahun meskipun ia secara tidak
sengaja menggunakkan tongkat milik Ayahnya, Bakatnya di Kelas Ramuan juga
diturunkan oleh Ibunya, Astoria GreenGrass dan juga kelihaiannya dalam bermain
di Quidditch sebagai seorang seeker juga diturunkan dari Ayahnya—Tentunya Kedua
orang tua Scorpius sangat bangga akan hal ini terlebih lagi ketika Putra mereka
ternyata juga memasuki Asrama Slytherin yang sama seperti mereka dulu, Kini
Scorpius merupakan Murid terpintar di Hogwarts yang selalu mendapat peringkat
teratas di segala Test mengalahkan para pesaingnya termasuk temannya yang
jenius Rose Weasley dan James Sirius Potter—Ketiganya adalah saingan yang
sangat kuat! Tapi meskipun begitu mereka tetap saja bersahabat dan bukan saling
membenci satu sama lain, Scorpius juga memiliki 3 orang pengikut sama seperti
Draco dulu—Ada Gill Netherland, Willston Hurricane dan Raven Willsmith dan
jangan lupa dengan Amanda Vertuna yang selalu saja mencari kesempatan untuk
menarik perhatian Scorpius dengan berbagai cara namun sama sekali tidak pernah
berhasil karena ia selalu diacuhkan oleh Scorpius sendiri.
Selain Amanda tentunya banyak para gadis yang ingin
mendapat perhatian dari Pangeran Es Slytherin itu—Baik Senior maupun Junior
kian berdatangan hanya untuk mendekatinya—Scorpius tidak ambil pusing tentang
hal itu, Ia menganggap mereka sebagai orang idiot yang tidak punya sesuatu
untuk dilakukan selain mengikutinya kemanapun ia pergi. Tentunya sifat Scorpius
yang satu ini kerap membuat Astoria cemas akan masa depan Putranya kelak jika
ia tidak sama sekali menanggapi gadis-gadis tersebut karena tentunya Keluarga
membutuhkan Keturunan di Masa Depan nanti kan? Dan sebagai Orang Tua tentunya
mereka ingin Masa Depan yang cerah untuk buah hati mereka—Tapi mengingat Lucius
yang dulu selalu menekan Draco tentang Permasalahn ini membuat Astoria tidak
ingin Scorpius mengalami hal yang sama.. Maka, setelah berdiskusi dengan
Suaminya kemudian membicarakannya dengan Scorpius bahwa mereka ingin ia
mengubah sifat anti-sosialnya kepada para gadis yang mendekatinya dan juga ia
berhak memilih siapapun gadis yang ia kehendaki menjadi pendampingnya kelak
apapun itu—Karena Keluarga Malfoy dulu sangat mengagung-agungkan Kedarahmurnian
yang mereka miliki, well kini itu sudah berubah—Draco tidak ingin memaksakan
putranya sama seperti dulu Ayahnya sering memaksanya, Apapun pilihan Scorpius
saat ini Draco ingin bisa mendukungnya bukan malah menyalahkannya dan
menekannya, PureBlood ataupun MudBlood tidak masalah asalkan seseorang itu
dapat membuat Putranya bahagia di Masa Depan nanti…
Pasangan
Hidup?—Cih, Ia masih tidak ingin memikirkannya saat ini mengingat semua gadis
di Sekolah ini sama-sama memiliki produk yang sama, tidak ada yang menarik sama
sekali di matanya dan itulah pemikiran Scorpius setiap saat ia mengingat apa
yang diucapkan oleh Ayahnya di Manor saat liburan Musim Panas tahun lalu.
Scorpius menghela napas sambil melanjutkan
langkahnya—Kenapa hidupnya terasa sangat berat setiap saat? Sebelum ia
melangkah lebih lanjut lagi, Scorpius berhenti di pertengahan jalan hanya untuk
mengamati sepasang sepatu berwarna hitam yang kini tergantung diatas chandelier di langit-langit lorong.
“… Orang bodoh yang sama sekali tidak memiliki
pekerjaan untuk dilakukan…” gumamnya sambil melihat sepasang sepatu hitam yang
tidak berdaya tergantung diatas sana—mungkin sepatu itu milik seorang gadis
yang kini sedang panik mencarinya—Scorpius mengeluarkan tongkatnya dan
mengayunkannya keatas mengenai sepatu itu yang kemudian turun secara perlahan
ke tangannya.
Scorpius mengamati sepatu tersebut, ukurannya sangat
mungil untuk sepasang kaki seorang gadis dan juga desai sepatu yang terlihat
sederhana tetapi sangat cantik itu—Hmm, Apa sepatu ini dibuat sendiri? Ia tidak
pernah melihat model sepatu seperti ini sebelumnya…
“Hmm—Mungkin setelah pelajaran selesai aku akan
memberikan ini ke tempat penemuan barang hilang…” ucap Scorpius kemudian
memasukkan sepatu itu kedalam Tas miliknya kemudian melanjutkan langkahnya
berjalan menuju Kelas
~Lesson
Time~
Kelas Ramuan—Mungkin dugaan kalian Proffesor Moldie
akan menyuruh kalian untuk membuat berbagai ramuan atau semacamnya tapi… Kini
para siswa harus siap-siap mengacak-acak rambut mereka lantaran si Proffesor
memberikan Test dadakan pada semuanya untuk dicantumkan kedalam daftar nilai
harian—satu kata untuk soal tersebut bagi para siswa adalah..SANGAT SUSAH!!..
Tetapi lain bagi Scorpius yang masih dengan tenang mengerjakan Test-nya…
“Baiklah, sambil kalian mengerjakan Test aku akan
mengabsen kehadiran kalian satu per satu..” ucap Proffesor sambil mengeluarkan
kertas perkamen berisikan daftar nama para siswa “Kalian tinggal menjawab hadir
begitu aku memanggil nama kalian…” tambahnya
“ Mr. Hayden…”
“Hadir…”
“Miss. Yora…”
“..H-Hadir…”
“Mr. Flinston…”
“…..Hadir…”
Scorpius hanya menjawab singkat begitu namanya
dipanggil dan Proffesor kembali melanjutkan tugasnya sampai ucapannya berhenti
di satu nama..
“Miss. Ayu…”
“….” Hening
“Miss. Ayu…” si Proffesor mengulangi ucapannya
kembali dan tidak ada jawaban satupun yang keluar “…Ck, terlambat lagi
rupanya…” gumam si Proffesor sambil mengetuk-ngetuk mejanya dan tepat pada saat
itu juga pintu ruang kelas terbuka menampilkan sesosok gadis berambut pirang
sebahu dikuncir rapi dengan pita berwarna merah memasuki ruangan dengan
terburu-buru
“M-Maaf, Proffesor…” ucapnya memulai dengan nada
gugup
“Miss. Ayu!!” bentak Proffesor dengan nada yang
tegas pada gadis itu “Sudah berkali-kali kau terlambat di dalam kelasku! Kali
ini apa alasan keterlambatanmu… dan Dimana sepatumu saat ini?” ucapnya sambil
menunjuk ke kaki gadis itu yang ternyata hanya terbalut oleh kaos kaki panjang
berwarna putih saja dan tanpa menggunakan sepatu
“…”
Tampak pandangan semua mata kini mengarah pada gadis
yang di depan itu dan kemudian tertawa-tawa melihat penampilannya—Scorpius
menatap gadis itu dan sempat berpikir apa dia yang pemilik sepatu tadi?
Mengingat gadis itu bertelanjang kaki masuk ke dalam kelas tanpa sepatu mungkin
memang benar ia pemilik sepatu hitam mungil itu.
“Baiklah—Cepat duduk di kursimu dan kerjakan
Test-mu…” ucap Proffesor menyerah membiarkan gadis itu untuk duduk di kelasnya
“Lain kali jangan sampai kejadian ini terulang lagi…”
“Terima kasih, Proffesor…” ucap gadis itu pelan
sebelum kemudian berjalan menuju tempat duduk kosong dan mengacuhkan pandangan
mata yang menuju padanya dan suara tawa yang mengejeknya itu
~Lesson
Over~
Seusai pelajaran—Scorpius berjalan keluar kelas
hanya untuk mendapati gadis yang tadi masih berjalan dengan lama di depannya
mencari sesuatu di sana – sini, kelihatan cukup menyedihkan untuknya. Perlahan
Scorpius menghampiri gadis itu…
“Sedang mencari sesuatu?” tanya Scorpius
Gadis itu menoleh padanya, mata Emeraldnya menatap
sepasang Platina itu dan terdapat senyum kecil di wajahnya “I—Iya…” ucapnya
sedikit gugup “Tapi… Aku sama sekali belum bisa menemukannya…” tambahnya lagi
Scorpius melirik kebawah melihat kaki gadis itu yang
hanya menggunakkan kaus kaki putih yang kini tampaknya sudah kotor lantaran
menginjak lantai dan berjalan kesana kemari “…Kau mencari sepatumu?”
Gadis itu mengangguk kemudian “Oh—ya, Namaku Ayu
Hyrillia…” ucapnya sambil tersenyum seakan permasalahan sepatunya tidak
terpikirkan lagi olehnya
“Scorpius Malfoy…” jawab Scorpius singkat kemudian
mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan memberikannya pada gadis itu “… Ini
milikmu…” ucapnya menyerahkan sepatu itu padanya
Ayu menerima sepatu itu dengan menaikan alis, “Kau
yang menemukannya?...” tanyanya
“Hn..” balas Scorpius kemudian “Jangan sampai
kehilangan lagi…” tambahnya kemudian melangkah meninggalkan Ayu—Ia masih dapat
mendengar ucapan Terima Kasih dari gadis itu padanya
~Herbology
Class~
Kelas selanjutnya adalah Herbology—Kelas yang
membosankan bagi Scorpius yang malas untuk mempelajari tumbuhan-tumbuhan aneh
dan YUCK—Bahkan rasanya saja saat menjadi bahan makanan tidak enak sama sekali,
Tapi tentunya ia bisa mendapat nilai bagus dalam kelas ini dengan perjuangan
menentang kemalasannya untuk belajar materi membosankan ini dan kebetulan Rose
juga Albus, saudara James berada di kelas yang sama dengannya saat ini.
“Hei, Score~ Kau tampak serius seperti biasa…” ucap
Albus dengan nada ceria sambil memukul bahu Scorpius yang kini tengah mengamati
sejenis tanaman di depanya
Scorpius tidak mengubris perkataan Albus barusan dan
ia malah menulis hasil penelitiannya di kertas perkamen yang tadi diberikan oleh
Madam Vinia, tak lama kemudian Rose datang bergabung dengan wajah ceria karena
ia baru saja mendapat banyak ilmu baru setelah merampok—eh?—Madam Vinia dengan
segudang pertanyaan dan tentunya membuat Guru Pengawas itu kelabakan harus
menjelaskannya pada si Sulung Weasley ini.
“Jadi—Bagaimana dengan hasil pengamatan kalian
berdua?” tanyanya semangat
Albus mendengus “Membosankaaann~” sahutnya
“Hn…” sahut Scorpius
Reaksi yang begitu berbeda dari kedua pelajar
Slytherin dan Gryffindor ini—Rose berkacak pinggang sebelum ia duduk di meja
bersama dengan dua temannya ini, Tugasnya sudah selesai jadi ia bebas melakukan
apa saja namun ia tidak ingin dibebaskan dari tugas sehingga ia sengaja belum
menyerahkan tugasnya pada Madam Vinia.
“Hei, tadi di kelas Ramuan ada kejadian yang lucu
lagi, lho…” ucap salah satu siswi Ravenclaw pada teman-teman perempuannya
Ketiga temannya tertawa mengetahui apa yang dimaksud
oleh temannya yang satu ini, “Lalu bagaimana wajahnya saat itu?” tanya salah
satunya
“Hahaha~ Benar-benar lucu! Aku bisa melihat dia
sedang menahan air mata sambil menangis di dalam hati ‘Mana sepatuku?’ Hahahaha~” sahut temannya
Rose menatap tidak suka rombongan gadis-gadis itu
sebelum kemudian menatap Scorpius dan Albus dengan tatapan mata sebal “Kh—Aku
benci sekali mereka! Dasar anak RavenClaw yang sok berkuasa…” gerutunya kesal
Albus menaikan alis “Memangnya apa sih yang sedang
dibicarakan para gadis aneh di seberang itu?” tanyanya
“Mereka sedang membicarakan sesama teman mereka di
RavenClaw—Kebetulan aku dan dia satu kelas saat di ruangan Transfigurasi,
Namanya ‘Ayu Hyrillia’ dia gadis Muggleborn sama seperti Mom dan sepertinya
para gadis di Asramanya tidak menyukai kehadiran Ayu di tempat mereka sehingga
mereka sering menjahili gadis malang itu…” jelas Rose “…Terkadang aku sering
melihat dia berjalan mondar-mandir lorong kelas untuk mencari barang-barang
yang disembunyikan mereka itu…” tambah Rose lagi
Scorpius tidak memberikan komentar apa-apa, ia hanya
mendengarkan cerita Rose tentang MuggleBorn itu sambil mengerjakan
penelitiannya—Hemm, Memang sudah biasa mendengar banyak sekali para MudBlood
seperti mereka di ejek oleh siswa-siswa disini…
“Oh—Ya! Score, kau sekelas dengannya di Kelas Ramuan
kan?” ucap Rose
“Aku tidak melihatnya…” jawab Scorpius datar
“Ah! Begitu?... Pasti dia telat datang ke kelas
lagi…” ucap Rose
“Memangnya dia sering datang terlambat?” tanya Albus
dan Rose mengangguk sebagai jawaban “Ckckck… Murid yang malang…”
~Hall
Room~
Jam pelajaran kini sudah selesai sepenuhnya, Awalnya
Scorpius dan team-nya akan berlatih Quidditch di lapangan, tapi karena keadaan
cuaca yang tidak mendukung sama sekali terpaksa mereka membatalkan jadwal
latihan mereka dan tentunya Ia mendapat banyak waktu luang sehingga dengan
malasnya, Scorpius berjalan menuju Asramanya—Slytherin Dorm, tapi langkahnya
terhenti begitu melihat seorang gadis yang berjalan mondar-mandir di sekitar…
Ayu—Kini gadis itu berada sedikit agak jauh di
depannya dan tampaknya kini gadis itu sedang mencari sesuatu selain sepatunya
yang hilang…
Scorpius menghampiri Ayu yang kini sedang mengecek
loker-loker disampingnya, gadis itu terlalu serius mencari sehingga ia tidak
menyadari keberadaan Scorpius disampingnya saat ini
“Kau sedang apa?” tanya Scorpius tiba-tiba
Gadis itu langsung tersentak kaget sebelum kemudian
berbalik menghadapinya “…Tidak, bukan apa-apa…” jawabnya pelan
“Kau kehilangan barangmu lagi?” tanya Scorpius lagi
Ayu hanya menggangguk “…Aku masih belum bisa
menemukannya…” tambahnya lagi “Aku harus pergi…” tambahnya kemudian melangkah
pergi meninggalkan Scorpius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar